Minggu, 15 Juli 2012

info_DIKTI

Unibraw berjaya di PIMNAS 25

 

Yogyakarta-Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang kembali membawa pulang piala Ardhikarta Kertawidya setelah dinobatkan sebagai Juara Umum Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 25 yang diadakan sejak 9 Juli lalu dan berakhir tanggal 13 Juli dini hari di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Unibraw dengan 24 tim yang ikut bersaing telah mengungguli sejumlah perguruan tinggi seperti Institut Pertanian Bogor (IPB), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan juara umum tahun lalu Universitas Gadjah Mada (UGM). Kampus yang meraih kejuaraan serupa pada tahun 2008 dan 2009 ini, menyapu bersih penghargaan setara emas di semua kelas kategori PKM Penelititan pada penilaian presentasi sehingga total memperoleh 6 penghargaan setara emas, unggul satu angka dari IPB.
IPB yang mengirim 31 tim berada diperingkat kedua. Sedangkan ITS, berada satu peringkat di bawahnya walaupun meloloskan 41 tim. PIMNAS yang diikuti 400 tim dari seluruh Indonesia ini melombakan lima kategori Program Kreatifias Mahasiswa (PKM) lama, yaitu empat kelas PKM Penelitian, empat PKM Pengabdian Masyarakat, tiga PKM Teknologi, tiga PKM Kewirausahaan dan satu kelas PKM Gagasan Tertulis. Tahun ini bertambah satu kategori baru, yaitu PKM Karsa Cipta sebanyak 3 kelas.
Dua aspek yang dinilai dari setiap tim. Pertama, nilai presentasi berbobot 80% dan nilai poster diberi bobot 20%. Setiap kelas akan menghasilkan pemenang pertama, kedua dan ketiga atau setara emas, perak dan perunggu di masing-masing aspek penilaian. Ada juga penghargaan favorit dari tim juri.

Peringkat 20 besar PIMNAS 25 UMY
1. Universitas Brawijaya Malang
2. Institut Pertanian Bogor
3. Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya
4. Universitas Airlangga Surabaya
5. Universitas Negeri Yogyakarta
6. Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
7. Universitas Negeri Semarang
8. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Malangkucecwara Malang
9. Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
10. Universitas Padjajaran Bandung
11. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
12. Universitas Udayana Denpasar
13. Institut Teknologi Nasional Malang
14. Institut Teknologi Bandung
15. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
16. Politeknik Negeri Semarang
17. Universitas Andalas Padang
18. Universitas Diponegoro Semarang
19. Politeknik Negeri Jakarta
20. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Informasi pemenang dan keterangan lebih lanjut dapat diakses melalui www.pimnas.umy.ac.id


source: dikti.go.id

 

Sabtu, 07 Juli 2012

info_EDUKASI

Mau Punya Banyak Teman Internasional? Ini Tipsnya!

Bergaul dengan teman kuliah dari negara lain di sebuah kampus internasional memang bukan urusan gampang. Khususnya persoalan memahami perbedaan budaya, tentu perlu cara tersendiri untuk mengakalinya. Memang, tidak gampang memperbanyak teman yang bukan dari negara sendiri saat hidup di negeri orang. Padahal, jika mengikuti beberapa tips dan trik dari para mahasiswa dan mahasiswi Indonesia di kampus Ritsumeikan Asia Pacific University (APU), Beppu, Jepang, ternyata semua itu bukan hal sulit. Simak beberapa tips berdasarkan penuturan mereka berikut ini:

Jangan malu  
Audi Rahmantio, mahasiswa tahun kedua Asia Pacific Manegement (APM) di Ritsumeikan Asia Pacific University (APU), Beppu, Jepang, menuturkan, bergaul dengan teman-teman dari negara asing sebetulnya bukan perkara sulit. Kuncinya, menurut dia, jadikan hal itu seperti kondisi yang biasa saja sehingga tidak akan pernah malu saat berkenalan dengan teman baru kita, mulai dari menyapa, bertanya namanya, atau dari mana asalnya.
"Apabila ada kesamaan hobi atau kesamaan hal yang disukai, misalnya sama-sama suka sepak bola, animasi atau manga, itu akan lebih mudah lagi bagi kita untuk mendekatkan diri dengan mereka. Yang penting, jika merasa easy going dan open mind, bergaul dengan teman-teman asing itu tidaklah sulit," saran Audi.
Pendapat tersebut diperkuat oleh pengalaman Erica Marcella Dewi, mahasiswi tahun ketiga di APM bidang studi International Transaction. Erica bilang, umumnya anak-anak Indonesia kurang terbiasa bergaul dengan orang asing sehingga kerap membuat diri mereka terkejut ketika berhadapan langsung atau hidup bersama-sama dengan orang asing di negeri orang.
"Saya mengerti, karena saya dulu juga begitu sebab ini memang soal kebiasaan. Kuncinya, ya, jangan malu memulai sebuah obrolan dan banyak berani ngomong. Khususnya di sini, orang Jepang itu kaku. Mereka punya budaya yang tidak mudah terbuka dengan orang lain, sementara di sisi lain kita ini malu-malu, pasti sulit dan enggak ketemu. Untuk itu, harus berani memulai lebih dulu," ujar Erica.

Ikuti aturan main  
Masih penuturan Erica, sebagai "orang asing" yang ingin memperbanyak teman asing, dirinya perlu berkomitmen mengikuti aturan main, baik yang tertulis maupun tidak dalam pergaulan sehari-hari.
"Khususnya di Jepang, beban mental kita dilatih untuk kuat, sebab etos kerja anak-anak Jepang itu tinggi. Jangan gampang sakit hati kalau kita salah karena tidak mengikuti aturan. Mereka sangat disiplin waktu, maka kita harus beradaptasi dengan cara mereka mengatur waktu atau membuat janji. Mereka tak punya toleransi soal melanggar disiplin, itu yang harus dipahami dan dijadikan pelajaran," ungkap Erica.

Aktif di kegiatan kampus  
Healtha Padmanusa atau akrab disapa El, bahkan memiliki tips ringan untuk bisa dengan mudah bergaul dan memperbanyak teman asing di kampusnya. Beberapa langkah yang ditempuh mahasiswi tahun kedua APM bidang International Management ini adalah masuk dalam sebuah kegiatan.
Kebetulan, lanjut El, saat ini dirinya menjadi salah satu leader di multicultural camp yang diadakan oleh student office di APU. Selain dia, ada sekitar 18 mahasiswa/mahasiswi dari 8 negara berbeda di kegiatan ini.
"Bergaul itu bisa dimulai dari bertukar pikiran dengan mereka. Kami membuat dan merencanakan event. Event ini dibuka bagi seluruh mahasiswa undergraduate di APU, sehingga dari camp ini, selain bisa bekerja sama dengan anak internasional, kita juga bisa mencari teman sebanyak-banyaknya. Plus, akan terbiasa dengan pemikiran yang fleksibel dan open-minded," ujarnya.
Namun, lanjut El, kita perlu untuk bisa mem-balance hubungan antara kita dan orang Indonesia serta international students. Rajin bergiat di kegiatan kemahasiswaan APU, menurut dia, adalah kesempatan emas untuk menantang diri sendiri di kancah international.
"Jadi, sayang banget kalau kita hanya bergaul dengan orang Indonesia," ujarnya.

Bekerja sambilan  
Bukan hanya bisa menambah penghasilan untuk meringankan beban ekonomi orang tua, bekerja sambilan (part timer) dalam berbagai bentuknya ternyata bisa dimanfaatkan untuk membuka pergaulan dengan banyak teman asing. Begitulah kira-kira pengakuan Aisyah Tri Astari, mahasiswai tahun keempat APM bidang studi pemasaran. Selain bekerja sebagai LA (Library Assistant) di kampus APU, ia juga mengaku sering mengikuti exchange event dengan mahasiswa atau mahasiswi asal Jepang.
"Di situ saya bertemu dengan banyak teman asing. Dengan begitu, kami bisa memulai sebuah kerjasama dan bergembira bersama. Jadi, dengan memperbanyak mengikuti exchange event bukan hanya mendapat penghasilan tambahan, namun juga menambah teman, ilmu, dan mengasah karakter saya," ujar mahasiswi yang akrab disapa Ai ini. 


source: Kompas.com




Jumat, 06 Juli 2012

info_SNMPTN 2012

selamat bagi para peserta SNMPTN 2012 yang sudah diterima di Universitas Brawijaya. Semoga apa yang kalian cita-citakan akan terwujud di kampus tercinta.

untuk melihat hasil SNMPTN 2012 bisa diakses di link ini (versi PDF).

source: Kompas.com